Pada peluncuran new product Motorola dalam acara Motorola
Solution Community & Blogger Gathering, 10 November lalu, Komunitas Pendaki
Gunung (KPG) Regional Jakarta Raya menerima tantangan dari Motorola untuk menguji
kehandalan salah satu dari produk tersebut, yakni Motorola TLKR T80 Extreme di jalur
ekstrim Sadel Gunung Salak 2 dan Salak 1.
Berlima, Izzun (team leader), Ricky Item (navigator),
Dedoy (penebas/ buka jalur 1), Sofyan (penebas/ buka jalur 2) dan Abdul Ghoni (sweeper merangkap medis) menempuh
ragam elevasi dan lebatnya belantara Gunung Salak 2 dan Salak 1 selama 3 hari (25 – 27/11/2016).
Menembus cuaca yang tidak bersahabat. Hampir sepanjang pendakian diliputi kabut tebal
dan hujan.
Keterangan (kiri-kanan): Dedoy, Abdul Ghoni, Ricky Item, Sofyan dan Izzun
Momen pendakian kali ini sangat tepat, selain
untuk menguji kehandalan produk terbaru Motorola TLKR T80 Extreme, juga menguji skill, knowledge dan attitude serta
sinergitas kelima personil yang tahun ini baru saja menjalani pendidikan dan
latihan dasar kepencinta-alaman. Izzun baru pulang dari Diksar Wanadri dan
keempat personil lainnya baru menjalani Diklatsar Giriwana I KPG Regional
Jakarta Raya.
Keterangan: Diklatsar Giriwana I KPG Regional Jakarta Raya
Meeting
point disepakati di stasiun Bogor karena pendakian dilakukan via jalur Curug Nangka. Sebelumnya telah dilakukan pertemuan-pertemuan baik membahas
perihal administrasi dan logistik. Juga membedah aspek teknikal. Masing-masing personil
telah mendapatkan tugas untuk menyiapkan peralatan kelompok seperti peta,
kompas, buku catatan, kamera, tali dan alat panjat, golok tebas, kamera, P3K dan tentunya tidak
ketinggalan Motorola TLKR T80 Extreme serta logistik pribadi.
Pukul 23:30 WIB (25/11/2016) kami berlima telah berkumpul di stasiun
Bogor. Kami langsung menuju ke tempat mangkal angkutan umum yang menuju lokasi
permulaan pendakian, yakni Curug Nangka. Pukul 01:15 WIB dini hari (26/11/2016)
sampailah kami tiba di hutan Pinus dan memutuskan bermalam disini untuk menjaga
stamina sebelum lanjut pendakian esok hari.
Pagi yang sejuk dan segar saat kami terbangun, dikelilingi
pohon Pinus di hutan kaki gunung Salak kami menyiapkan sarapan. Setelah packing dan mempersiapkan gear pendakian seperti golok tebas,
tali, dan tidak lupa alat komunikasi Motorola TLKR T80 Extreme yang akan
menemani kami dalam sepanjang perjalanan dan dalam segala kondisi cuaca.
Pukul 07:00 kami awali perjalanan dengan do’a
minta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Motorola TLKR T80 Extreme teraktifkan.
Satu unit Motorola TLKR T80 Extreme dipegang
team leader didepan dan satu
unit Motorola TLKR T80 Extreme dipegang sweeper diposisi paling belakang .
Jarak kami berlima kadang rapat kadang juga jauh terutama
pada track turunan dan tanjakan
tajam, kadang posisi team leader kami
tidak terlihat karena tertutup lebatnya hutan. Di dalam hutan kami juga harus
bisa menjaga suasana ekosistemnya dengan tidak berteriak-teriak untuk
koordinasi. Kami tidak ingin satwa menjadi terganggu atau stres mendengar suara
bising kami. Disinilah peran penting Motorola TLKR T80 Extreme untuk menjaga
kerapatan posisi antar perrsonil dan mengkomunikasikan berbagai hal yang
dihadapi selama perjalanan tanpa harus menimbulkan kegaduhan.
Kondisi jalur yang lebat, naik, dan berkabut
membuat kami sering berhenti dan mengecek alat komunikasi kami Motorola TLKR T80
Extreme. Kami sangat kagum dengan performanya. Salah satu indikator baterai
menunjukkan masih penuh dayanya. Benar-benar highly recommended buat kawan-kawan pendaki yang lain.
Pukul 10:54 WIB kami tiba di Pos 3 dimana kami memutuskan
istirahat, makan dan minum. Istirahat siang juga kami isi dengan melakukan orientasi
medan (ormed) dengan metode resection
MPS (Menentukan Posisi Sendiri) dengan membidik beberapa puncakan. Titik
koordinat menunjukkan posisi kami berada di 06⁰ 41’ 42”LS - 106⁰ 44’ 24”BT.
Satu jam lebih kami menghabiskan waktu di Pos 3 sebelum
melanjutkan pendakian. Cuaca mendung kini bertambah dengan gemuruh geledek dan
kilat menyambar. Hutan yang kami masuki semakin rapat sehingga siang hari
serasa sudah seperti pukul 6 sore. Team leader tak bosan-bosannya selalu
mengingatkan lewat walke talkies kami
Motorola TLKR T80 Extreme agar kami tetap fokus dan berhati-hati dalam
melangkah. Memastikan pijakan aman dalam setiap langkah. Angin semakin kencang dan pertanda hujan akan turun, team leader meminta kami semua untuk
segera mengenakan ponco untuk antisipasi jika hujan datang. Beberapa saat melanjutkan
pendakian kembali, ternyata hujan turun dengan begitu derasnya di siang ini.
Pukul 14:20 WIB kami tiba di Pos 6 dan melepas ponco karena hujan mulai reda.
Istirahat sejenak dan mengecek Motorola TLKR T80
Extreme yang sangat nyaman dalam genggaman (compact)
baik dalam kondisi telapak tangan kering dan basah. Sore hari mulai tiba, tak
sabar rasanya ingin lekas mencapai puncak gunung Salak 2 dan istirahat disana. Pendakian
kami lanjutkan kembali dan inilah jalur yang sangat luar biasa dari pos 6
menuju puncak. Dari pos 6 ini tenaga benar-benar terkuras habis. Semakin
mendekati puncak jalur semakin terjal dimana dengkul bertemu dengan dada. Tepat pukul 17:45 WIB team leader menyampaikan kabar lewat wakie talkies Motorola TLKR T80 Extreme bahwa
telah sampai di puncak Salak 2. Suara yang terdengar oleh personil paling
belakang (sweeper) begitu jelas dan
jernih walaupun terhalang lebatnya pohon dan elevasi ekstrim jalur pendakian. Sweeper memberikan instruksi dan
semangat kepada personil yang lain agar tetap jaga jarak dan tidak lama
kemudian kami semua tiba di puncak gunung Salak 2 dengan selamat dan lengkap.
Isi keril kami bongkar dan berbagi tugas untuk
masak, mendirikan tenda dan lainnya. Tenda menggunakan flysheet tidak lama telah berdiri.
Kami lanjutkan untuk masak dan
membuat minuman hangat. Cuaca makin dingin dan gerimis turun. Kopi hangat
menemani obrolan ringan kami di malam ini. Malam mulai semakin larut dan kami melepas lelah dengan sedikit saling
lempar cerita lucu sebagai penghantar tidur.
Pagi pukul
06:30 WIB (27/11/2016) di puncak gunung Salak 2 masih begitu dingin dan kabut
tebal masih menyelimuti tenda kami.
Rasanya berat untuk bangun dan melepaskan selimut yang terasa nyaman dan hangat (padahal sebenarnya
tetap kedinginan).
Sarapan pagi dan secangkir kopi panas sudah kami
nikmati. Saatnya melipat tenda dan packing
peralatan. Setelah semua siap, kami plotting
terlebih dahulu dimana posisi kami berada via MPS
sebelum turun “nyadel”, dan titik koordinat dimana kami berada adalah 06⁰ 42’ 05”LS - 106⁰ 43’ 40”BT.
Pukul 09:18 WIB kami sudah siap untuk turun
melewati punggungan antara puncak gunung
Salak 2 menuju puncak gunung Salak 1 yang kanan-kirinya jurang dan di bawahnya mengalir sungai Ciapus (jalur sadel).
Tali karmantel, figure eight, carabiner
sudah siap dan tak lupa webbing untuk
tali tubuh. Team leader menjadi pioneer. Setelah memasang tali karmantel,
kemudian turun terlebih dahulu. Lewat Motorola TLKR T80 Extreme team leader menyampaikan
untuk lekas bergantian turun. Satu persatu kami turun menggunakan tali karmantel.
Setelah melalui tiga kali titik turunan jurang untuk menuju lembahan jalur
“sadelan”, tibalah kami di jalur yang paling rapat untuk dilewati. Jalur yang
sangat samar kami lewati. Kami terbantu dengan adanya marker tali rafia merah dari pendaki sebelumnya yang terikat di pohon. Tak terasa perjalanan kami sampai di tengah
jalur “sadelan” dan team leader menginstruksikan
lewat walkie talkies Motorola TLKR T80
Extreme untuk istirahat sejenak.
Setelah kami rasa cukup, kami melanjutkan kembali
menuju puncak gunung Salak 1. Saat pukul 11:45 WIB kami memutuskan untuk istirahat dan makan siang. Udara di lembahan
ini sangat dingin walaupun di siang hari. Banyak tumbuhan langka yang kami
jumpai, bunga Anggrek dan tumbuhan Kantung Semar tak luput kami abadikan lewat
jepretan kamera.
Tak ingin berlama-lama di lembahan dikarenakan semua
personil mulai terasa kedinginan. Team leader
memberikan semangat dan instruksi untuk melanjutkan pendakian.
Waktu semakin sore dan cuaca kembali mendung. Angin
dan kabut mulai kembali menyapa. Jalur yang kami lewati mulai mengecil dan
setapak. Tepat disamping kiri kami jurang menganga yang tidak terlihat dasarnya.
Disamping kanan kami juga jurang tapi masih ditumbuhi pohon. Melalui Motorola
TLKR T80 Extreme, team leader selalu
mengingatkan untuk berhati-hati, konsentrasi dan waspada pada pijakan dan pegangan.
Bersyukur jalur tepian jurang sudah kami lewati. Hujan kembali turun dengan
lebatnya. Sungguh luar biasa hutan gunung Salak ini. Jalur sangat rapat, curam
dan cuaca ekstrim. Tak salah banyak pendaki yang tersesat karena tak mematuhi
aturan atau himbauan.
Di tengah-tengah suasana yang bagi kami sangat
keramat dan membuat kami begitu khusyuk dalam langkah-langkah, tiba-tiba team
leader menyampaikan berita yang sangat menggembirakan. Sesuatu yang telah kami
idam-idamkan selama tiga hari ini. Misi yang kami sebut-sebut sejak 2 mingguan.
HORRRRRREEEEEEEE…. Terdengar suara teriakan lantang dari speaker walkie talkies Motorola TLKR T80 Extreme,
suara memekik team leader, "Puncaaaaaaaaak Salaaaaaak Satuuuuuuuuuuuuuuuu". Puncak Salak
1 telah tergapai. Semua personil yang tersisa bersama sweeper seperti tersengat energi yang tiada habis. Nyaris tanpa
berhenti semua bergerak dengan tempo lebih cepat. Tepat pukul 15:37 WIB kami
semua tiba di Puncak Salak 1. Mission is accomplished.
Salut untuk kekompakan tim. Highly
recommended untuk performa Motorola TLKR T80 Extreme. Nyaman dalam
genggaman tangan (compact), baterainya kuat (sampai Jakarta indikator baterai masih penuh),
warna orange-nya sangat mencolok
sehingga memudahkan penglihatan dalam kondisi malam dan rapatnya hutan, dan
suaranya jelas serta kuat jaringannya (reliability).
Misi pendakian berikutnya tidak boleh tidak tak bersamamu. Terimakasih kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa atas pencapaian ini. Kami berlima menjadi salah satu dari sedikit pendakian yang tercatat dengan skenario nyadel dari Salak 2 ke Salak 1.
Salam Pandawa Lima: Izzun, Ricky Item, Dedoy, Sofyan
dan Abdul Ghoni.