Seorang Pendaki
Kawakan ditanya tentang 2 kategori pendaki, mana yang lebih baik:
1. Pendaki yang rajin berpetualang,
namun minim knowledge, skill dan attitude.
2. Pendaki yang jarang menempuh gunung
dan belantara, namun knowledge, skill dan attitude begitu luas dan mendalam.
Lalu Sang
Pendaki Kawakan menjawab. “Keduanya baik”. Bisa jadi suatu saat yang rajin
berpetualang menemukan kesadaran tentang pentingnya knowledge, skill dan attitude. Ia lalu mengurangi kegiatan
berpetualang dan memperbanyak waktu luangnya untuk mengakselerasi knowledge, skill dan attitude-nya
sehingga lengkaplah pengalaman mendaki dan keluasan serta kedalaman knowledge, skill dan attitude-nya.
Dan pendaki
dengan kategori yang kedua, bisa jadi dengan kedalaman dan keluasan knowledge, skill dan attitude -nya,
ia mendapatkan sponsor dan menemukan waktu luang untuk mengaplikasikan knowledge, skill dan attitude dalam
pendakian yang luar biasa.
Kemudian Sang
Penanya tersebut bertanya lagi, “Lalu Pendaki yang seperti apa yang tidak baik
keadaannya?”. Sang Pendaki Kawakan menjawab, “Pendaki yang tidak baik
keadaannya adalah kita, Pendaki kategori ketiga yang selalu mampu menilai Pendaki
lain, namun lalai dari menilai diri sendiri. Lupa bahwa pengalaman mendaki
masih belum seberapa. Tidak sadar diri bahwa masih minim knowledge, skill dan attitude.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar