Rabu, 28 Desember 2016

Kita Adalah Pendaki Kategori Ketiga

Seorang Pendaki Kawakan ditanya tentang 2 kategori pendaki, mana yang lebih baik:

1.      Pendaki yang rajin berpetualang, namun minim knowledge, skill dan attitude.

2.      Pendaki yang jarang menempuh gunung dan belantara, namun knowledge, skill dan attitude begitu luas dan mendalam.

Lalu Sang Pendaki Kawakan menjawab. “Keduanya baik”. Bisa jadi suatu saat yang rajin berpetualang menemukan kesadaran tentang pentingnya knowledge, skill dan attitude. Ia lalu mengurangi kegiatan berpetualang dan memperbanyak waktu luangnya untuk mengakselerasi knowledge, skill dan attitude-nya sehingga lengkaplah pengalaman mendaki dan keluasan serta kedalaman knowledge, skill dan attitude-nya.

Dan pendaki dengan kategori yang kedua, bisa jadi dengan kedalaman dan keluasan knowledge, skill dan attitude -nya, ia mendapatkan sponsor dan menemukan waktu luang untuk mengaplikasikan knowledge, skill dan attitude dalam pendakian yang luar biasa.

Kemudian Sang Penanya tersebut bertanya lagi, “Lalu Pendaki yang seperti apa yang tidak baik keadaannya?”. Sang Pendaki Kawakan menjawab, “Pendaki yang tidak baik keadaannya adalah kita, Pendaki kategori ketiga yang selalu mampu menilai Pendaki lain, namun lalai dari menilai diri sendiri. Lupa bahwa pengalaman mendaki masih belum seberapa. Tidak sadar diri bahwa masih minim knowledge, skill dan attitude.


Sabtu, 10 Desember 2016

Menguji Kehandalan Motorola TLKR T80 Extreme di Jalur Ekstrim Sadel Gunung Salak 2-1

Pada peluncuran new product Motorola dalam acara Motorola Solution Community & Blogger Gathering, 10 November lalu, Komunitas Pendaki Gunung (KPG) Regional Jakarta Raya menerima tantangan dari Motorola untuk menguji kehandalan salah satu dari produk tersebut, yakni Motorola TLKR T80 Extreme di jalur ekstrim Sadel Gunung Salak 2 dan Salak 1.

Berlima, Izzun (team leader), Ricky Item (navigator), Dedoy (penebas/ buka jalur 1), Sofyan (penebas/ buka jalur 2) dan Abdul Ghoni (sweeper merangkap medis) menempuh ragam elevasi dan lebatnya belantara Gunung Salak 2 dan Salak 1 selama 3 hari (25 – 27/11/2016). Menembus cuaca yang tidak bersahabat. Hampir sepanjang pendakian diliputi kabut tebal dan hujan.
Keterangan (kiri-kanan): Dedoy, Abdul Ghoni, Ricky Item, Sofyan dan Izzun

Momen pendakian kali ini sangat tepat, selain untuk menguji kehandalan produk terbaru Motorola TLKR T80 Extreme, juga menguji skill, knowledge dan attitude serta sinergitas kelima personil yang tahun ini baru saja menjalani pendidikan dan latihan dasar kepencinta-alaman. Izzun baru pulang dari Diksar Wanadri dan keempat personil lainnya baru menjalani Diklatsar Giriwana I KPG Regional Jakarta Raya.
Keterangan: Diklatsar Giriwana I KPG Regional Jakarta Raya
Meeting point disepakati di stasiun Bogor karena pendakian dilakukan via jalur Curug Nangka. Sebelumnya telah dilakukan pertemuan-pertemuan baik membahas perihal administrasi dan logistik. Juga membedah aspek teknikal. Masing-masing personil telah mendapatkan tugas untuk menyiapkan peralatan kelompok seperti peta, kompas, buku catatan, kamera, tali dan alat panjat, golok tebas, kamera, P3K dan tentunya tidak ketinggalan Motorola TLKR T80 Extreme serta logistik pribadi.

Pukul 23:30 WIB (25/11/2016) kami berlima telah berkumpul di stasiun Bogor. Kami langsung menuju ke tempat mangkal angkutan umum yang menuju lokasi permulaan pendakian, yakni Curug Nangka. Pukul 01:15 WIB dini hari (26/11/2016) sampailah kami tiba di hutan Pinus dan memutuskan bermalam disini untuk menjaga stamina sebelum lanjut pendakian esok hari.
Pagi yang sejuk dan segar saat kami terbangun, dikelilingi pohon Pinus di hutan kaki gunung Salak kami menyiapkan sarapan. Setelah packing dan mempersiapkan gear pendakian seperti golok tebas, tali, dan tidak lupa alat komunikasi Motorola TLKR T80 Extreme yang akan menemani kami dalam sepanjang perjalanan dan dalam segala kondisi cuaca.

Pukul 07:00 kami awali perjalanan dengan do’a minta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Motorola TLKR T80 Extreme teraktifkan. Satu unit Motorola TLKR T80 Extreme dipegang  team leader didepan dan satu unit Motorola TLKR T80 Extreme dipegang  sweeper diposisi paling belakang .
Jarak kami berlima kadang rapat kadang juga jauh terutama pada track turunan dan tanjakan tajam, kadang posisi team leader kami tidak terlihat karena tertutup lebatnya hutan. Di dalam hutan kami juga harus bisa menjaga suasana ekosistemnya dengan tidak berteriak-teriak untuk koordinasi. Kami tidak ingin satwa menjadi terganggu atau stres mendengar suara bising kami. Disinilah peran penting Motorola TLKR T80 Extreme untuk menjaga kerapatan posisi antar perrsonil dan mengkomunikasikan berbagai hal yang dihadapi selama perjalanan tanpa harus menimbulkan kegaduhan.

Kondisi jalur yang lebat, naik, dan berkabut membuat kami sering berhenti dan mengecek alat komunikasi kami Motorola TLKR T80 Extreme. Kami sangat kagum dengan performanya. Salah satu indikator baterai menunjukkan masih penuh dayanya. Benar-benar highly recommended buat kawan-kawan pendaki yang lain.
Pukul 10:54 WIB kami tiba di Pos 3 dimana kami memutuskan istirahat, makan dan minum. Istirahat siang juga kami isi dengan melakukan orientasi medan (ormed) dengan metode resection MPS (Menentukan Posisi Sendiri) dengan membidik beberapa puncakan. Titik koordinat menunjukkan posisi kami berada di 06 41’ 42”LS - 106 44’ 24”BT.
Satu jam lebih kami menghabiskan waktu di Pos 3 sebelum melanjutkan pendakian. Cuaca mendung kini bertambah dengan gemuruh geledek dan kilat menyambar. Hutan yang kami masuki semakin rapat sehingga siang hari serasa sudah seperti pukul  6 sore. Team leader tak bosan-bosannya selalu mengingatkan lewat walke talkies kami Motorola TLKR T80 Extreme agar kami tetap fokus dan berhati-hati dalam melangkah. Memastikan pijakan aman dalam setiap langkah. Angin semakin kencang  dan pertanda hujan akan turun, team leader meminta kami semua untuk segera mengenakan ponco untuk antisipasi jika hujan datang. Beberapa saat melanjutkan pendakian kembali, ternyata hujan turun dengan begitu derasnya di siang ini.
Pukul 14:20 WIB kami tiba di Pos 6 dan melepas ponco karena hujan mulai reda.
Istirahat sejenak dan mengecek Motorola TLKR T80 Extreme yang sangat nyaman dalam genggaman (compact) baik dalam kondisi telapak tangan kering dan basah. Sore hari mulai tiba, tak sabar rasanya ingin lekas mencapai puncak gunung Salak 2 dan istirahat disana. Pendakian kami lanjutkan kembali dan inilah jalur yang sangat luar biasa dari pos 6 menuju puncak. Dari pos 6 ini tenaga benar-benar terkuras habis. Semakin mendekati puncak jalur semakin terjal dimana dengkul bertemu dengan dada. Tepat pukul 17:45 WIB team leader menyampaikan kabar lewat wakie talkies Motorola TLKR T80 Extreme bahwa telah sampai di puncak Salak 2. Suara yang terdengar oleh personil paling belakang (sweeper) begitu jelas dan jernih walaupun terhalang lebatnya pohon dan elevasi ekstrim jalur pendakian. Sweeper memberikan instruksi dan semangat kepada personil yang lain agar tetap jaga jarak dan tidak lama kemudian kami semua tiba di puncak gunung  Salak 2 dengan selamat dan lengkap.
 
Isi keril kami bongkar dan berbagi tugas untuk masak, mendirikan tenda dan lainnya. Tenda menggunakan flysheet tidak lama telah berdiri.  Kami lanjutkan untuk  masak dan membuat minuman hangat. Cuaca makin dingin dan gerimis turun. Kopi hangat menemani obrolan ringan kami di malam ini. Malam mulai semakin larut  dan kami melepas lelah dengan sedikit saling lempar cerita lucu sebagai penghantar tidur.

Pagi  pukul 06:30 WIB (27/11/2016) di puncak gunung Salak 2 masih begitu dingin dan kabut tebal masih menyelimuti  tenda kami. Rasanya berat untuk bangun dan melepaskan selimut yang  terasa nyaman dan hangat (padahal sebenarnya tetap kedinginan).

Sarapan pagi dan secangkir kopi panas sudah kami nikmati. Saatnya melipat tenda dan packing peralatan. Setelah semua siap, kami plotting terlebih dahulu dimana posisi kami berada via MPS sebelum turun “nyadel”, dan titik koordinat dimana kami berada adalah 06 42’ 05”LS - 106 43’ 40”BT.
Pukul 09:18 WIB kami sudah siap untuk turun melewati  punggungan antara puncak gunung Salak 2 menuju puncak gunung Salak 1 yang kanan-kirinya jurang dan di  bawahnya mengalir sungai  Ciapus (jalur sadel).

Tali karmantel, figure eight, carabiner sudah siap dan tak lupa webbing untuk tali tubuh. Team leader menjadi pioneer. Setelah memasang tali karmantel, kemudian turun terlebih dahulu. Lewat Motorola TLKR T80 Extreme team leader menyampaikan untuk lekas bergantian turun. Satu persatu kami turun menggunakan tali karmantel. Setelah melalui tiga kali titik turunan jurang untuk menuju lembahan jalur “sadelan”, tibalah kami di jalur yang paling rapat untuk dilewati. Jalur yang sangat samar kami lewati. Kami terbantu dengan adanya marker tali rafia merah dari pendaki sebelumnya yang terikat di pohon.  Tak terasa perjalanan kami sampai di tengah jalur “sadelan” dan team leader menginstruksikan lewat walkie talkies Motorola TLKR T80 Extreme untuk istirahat sejenak. 
Setelah kami rasa cukup, kami melanjutkan kembali menuju puncak gunung Salak 1. Saat pukul 11:45 WIB kami memutuskan untuk  istirahat dan makan siang. Udara di lembahan ini sangat dingin walaupun di siang hari. Banyak tumbuhan langka yang kami jumpai, bunga Anggrek dan tumbuhan Kantung Semar tak luput kami abadikan lewat jepretan kamera.
Tak ingin berlama-lama di lembahan dikarenakan semua personil mulai terasa kedinginan. Team leader memberikan semangat dan instruksi untuk melanjutkan pendakian.
Waktu semakin sore dan cuaca kembali mendung. Angin dan kabut mulai kembali menyapa. Jalur yang kami lewati mulai mengecil dan setapak. Tepat disamping kiri kami jurang menganga yang tidak terlihat dasarnya. Disamping kanan kami juga jurang tapi masih ditumbuhi pohon. Melalui Motorola TLKR T80 Extreme, team leader selalu mengingatkan untuk berhati-hati, konsentrasi dan waspada pada pijakan dan pegangan. Bersyukur jalur tepian jurang sudah kami lewati. Hujan kembali turun dengan lebatnya. Sungguh luar biasa hutan gunung Salak ini. Jalur sangat rapat, curam dan cuaca ekstrim. Tak salah banyak pendaki yang tersesat karena tak mematuhi aturan atau himbauan.  

Di tengah-tengah suasana yang bagi kami sangat keramat dan membuat kami begitu khusyuk dalam langkah-langkah, tiba-tiba team leader menyampaikan berita yang sangat menggembirakan. Sesuatu yang telah kami idam-idamkan selama tiga hari ini. Misi yang kami sebut-sebut sejak 2 mingguan.
HORRRRRREEEEEEEE…. Terdengar suara teriakan lantang dari speaker walkie talkies Motorola TLKR T80 Extreme, suara memekik team leader, "Puncaaaaaaaaak Salaaaaaak Satuuuuuuuuuuuuuuuu". Puncak Salak 1 telah tergapai. Semua personil yang tersisa bersama sweeper seperti tersengat energi yang tiada habis. Nyaris tanpa berhenti semua bergerak dengan tempo lebih cepat. Tepat pukul 15:37 WIB kami semua tiba di Puncak Salak 1. Mission is accomplished. Salut untuk kekompakan tim. Highly recommended untuk performa Motorola TLKR T80 Extreme. Nyaman dalam genggaman tangan (compact), baterainya kuat (sampai Jakarta indikator baterai masih penuh), warna orange-nya sangat mencolok sehingga memudahkan penglihatan dalam kondisi malam dan rapatnya hutan, dan suaranya jelas serta kuat jaringannya (reliability). Misi pendakian berikutnya tidak boleh tidak tak bersamamu. Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pencapaian ini. Kami berlima menjadi salah satu dari sedikit pendakian yang tercatat dengan skenario nyadel dari Salak 2 ke Salak 1.
Salam Pandawa Lima: Izzun, Ricky Item, Dedoy, Sofyan dan Abdul Ghoni.