Untuk menghindari agar tubuh tidak mengalami hipotermia
ada beberapa tips yg bisa dilakukan,
pada saat pendakian, Antara lain:
·
Melakukan penyesuaian
diri dengan lingkungan sekitar. Adaptasikan tubuh dengan kondisi lingkungan
baru di pegunungan, setelah dirasakan
tubuh mampu menyesuaikan diri, baru lakukan pendakian. Proses ini disebut pula
aklimatisasi.
·
Kenakan pakaian yang
mampu menahan panas tubuh kita, tidak cukup hanya satu jaket saja. Kalau perlu,
bawalah beberapa potong pakaian hangat. Memakai jaket tebal sangat disarankan.
Siapkan pula jenis yang antiair. Biasanya lapisan luarnya dibuat dari bahan
polar.
·
Agar makin hangat saat
tidur, pakailah sleeping bag. Kantong panjang untuk tidur ini mudah dilipat dan
dibawa saat mendaki. Saat dipakai,mampu menambah kehangatan badan selain dengan
memakai jaket tebal.
·
Hindari memakai pakaian
dari bahan jeans. Selain bahannya berat,
jeans akan membuat Anda tambah kedinginan karena sifatnya yang bisa menyerap
dingin.
·
Sebelum malam tiba,
kumpulkan ranting kering yang sudah berjatuhan di tanah untuk membuat api
unggun. Induksi panas api bisa menghangatkan tubuh Anda. Jangan lupa, matikan
api kalau Anda hendak meninggalkan lokasi pembuatan api unggun.
·
Sambil membuat api
unggun, siapkan pula tempat untuk memasak air dan membuat makanan. Minuman
hangat sangat nikmat untuk disantap kala mendaki. Pilih jenis minuman yang
mampu membuat hangat tubuh,seperti air jahe, susu, atau teh. Untuk makanan,
siapkan makanan yang cukup memberikan energi bagi tubuh.
·
Sempatkan untuk
melakukan peregangan tubuh selama mendaki. Ini akan membuat otot terhindar dari
cedera selama mendaki. Selain itu,peregangan dapat sedikit mengusir rasa
dingin.
Bagaimana sih cara agar kita tidak cepat lelah saat naik
gunung??...
Minum suplemen multivitamin contoh:
sangobion/tonikumbayer ,dll bagi
beberapa orang hal ini biasa dilakukan dengn tujuan mampu memberi tambahan energi,
meski untuk beberapa orang yg lain tidak menyukai/ menyarankan. Lakukan stretching
& pemanasan sebelum memulai pendakian, minum air putih yang banyak & jangan lupa
sarapan.
naik gunung jgn terlalu cepat atur ritme/ tempo
perjalanan anda sendiri, dan jangan lupa istirahat sejenak untuk mengatur nafas
dan penyesuaian suhu tubuh.
Sebelum mendaki gunung apakah anda pernah bertanya apakah
perlu mempersiapkan fisik sebelum
pendakian??..
Tentu saja persiapan fisik sangat diperlukan.... mengapa
demikian?.. karena mendaki gunung adalah
bukan perkara mudah apalagi untuk orang baru pertama kali mendaki gunung.... Persiapan
fisik harus di lakukan untuk meningkatkan stamina, daya tahan tubuh dan
kemudian menambah kekuatan fisik dan mental bagi pendaki gunung.
Pada dasarnya proses perjalanan dalam melakukan aktivitas
kegiatan alam bebas/ mendaki gunung jg merupakan proses yg penting bagi masing2
personel untuk mengetahui/ serta mengukur kemampuan fisik, mental, serta
tujuannya mendaki gunung,dll karena masing2 orang tentunya memiliki kekuatan
fisik/ mental/ tujuan & kemampuan yg berbeda … disamping juga untuk menemukan tempo/ ritme
langkah yg paling sesuai dengan kemampuan fisik masing2 individu yg dirasa
paling nyaman dan tidak membuat cepat lelah.
Dengan kata lain, proses dalam setiap perjalanan mendaki gunung adalah salah satu proses untuk Cari, temukan dan terapkan sesuai dg kemampuan dan kenyamanan masing2 individu.
Dengan kata lain, proses dalam setiap perjalanan mendaki gunung adalah salah satu proses untuk Cari, temukan dan terapkan sesuai dg kemampuan dan kenyamanan masing2 individu.
Tidak perlu mengikuti ritme berjalan dg cepat jika anda
merasa tidak mampu berjalan cepat, tidak perlu ikut membawa beban2 terlalu
berat jika fisik anda tidak sanggup, yg akhirnya membuat pupus harapan anda
untuk menggapai puncaknya, dan jangan pernah merasa takut tertinggal dalam
perjalanan, karena team yg solid akan selalu saling mendukung dan membantu dg
tenggang rasa yg tinggi. Disitulah
pentingnya solidaritas, keterbukaan, serta kerja team yg bagus.
Ada beberapa tips yg bisa dilakukan untuk mempersiapkan fisik kita agar tidak
mudah capek saat melakukan pendakian, hal tersebut antara lain:
1. MELATIH KEKUATAN PERUT
Lakukan sit up
secara rutin setiap hari sampai hitungan 10 - 25 kali untuk mengencangkan otot
perut agar
terhindar dari kram.
2. MELATIH KEKUATAN LENGAN DAN DADA
Lakukan push up
secara rutin setiap hari sampai hitungan 10 untuk mengencangakn otot dan
meningkatkan
stamina tubuh.
3. JOGGING / LARI
Berfungsi melatih kerja dari
pembuluh kapiler agar bekerja untuk meningkatkan daya tahan
dan memacu kerja jantung sehingga
meningkatkan VO2 Max. lakukan 2 - 3 kali seminggu dan selama 30 - 45 menit. karena persendian yang
terlatih akan terjaga kekuatan dan kelenturannya karena lari banyak
menggerakkan otot kaki sehingga terlatih dan dapat mengurangi resiko cedera.
4. JOGGING DENGAN BEBAN
Jogging dengan membawa beban
tertentu untuk membiasakan dengan kondisi di lapangan yang sesungguhnya.
Mengangkat beban dengan berat tertentu untuk melatih kekuatan dan kebugaran
otot sehingga faktor fisik tidak menjadi permasalahan dalam perjalanan
pendakian.
5. MELATIH KEKUATAN BAHU
Lakukan pul up secara rutin setiap
hari sampai hitungan 10 - 25 untuk menguatkan otot bahu yang menjadi tumpuan
beban ransel.
6. LATIHAN ANGKAT
BEBAN
Lakukan latihan angkat beban dengan
barbel secara teratur dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan penambahan
beban untuk mencapai hasil yang maksimal. Kemudian buatlah jadwal yang
konsisten agar target yang akan dituju tercapai dengan baik, kemudian lakukan
evaluasi untuk mengetahui perkembangan fisik.
TRIK AGAR KAKI KUAT BERJALAN JAUH
Jalan kaki sebenarnya bisa jadi salah satu aktivitas
fisik yang murah meriah, tapi banyak orang yang tidak kuat untuk berjalan jauh.
Sebenarnya apa saja yang bisa dilakukan agar kaki kuat untuk jalan jauh??..
Kaki manusia terdiri dari otot dan beberapa otot ini
merupakan bagian yang paling berguna dalam tubuh, tapi pada saat yang bersamaan
beberapa otot ini juga bisa menjadi lemah. Membangun otot di kaki dengan baik
bisa membantu seseorang mampu pergi berjalan jauh tanpa merasa cepat lelah.
Semakin sering seseorang berjalan maka otot-otot kaki
akan semakin baik, seperti dikutip dari Healthguidance.org, Kamis (24/5/2012).
Jika tidak memiliki waktu untuk melatih otot kaki dengan
berjalan, maka cobalah naik turun beberapa anak tangga selama setengah jam setiap
harinya. Meski terlihat aneh tapi kegiatan ini bisa membantu seseorang lebih
kuat berjalan jauh dan enerjik.
Selain itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kaki
tetap kuat untuk diajak jalan jauh yaitu:
1. Jika tidak pernah atau jarang berjalan, maka kaki akan
cepat pegal saat diajak jalan jauh. Untuk
itu biasakan berjalan dan mulailah secara bertahap jaraknya, jangan langsung
jarak jauh.
2. Usahakan jangan terlalu cepat ketika awal berjalan
karena akan membuat tubuh terasa cepat capek, sebaiknya mulailah secara
perlahan lalu kecepatannya meningkat sedikit untuk beberapa waktu, kemudian
diperlambat lagi.
3. Mengimbangi dengan mengonsumsi air putih atau minuman
yang mengandung isotonik atau elektrolit secara teratur saat berjalan agar bisa
segera mengganti cairan tubuh yang hilang.
4. Gunakan sandal atau sepatu yang nyaman digunakan dan
sebaiknya tidak berhak tinggi (high heels) karena akan membuat kaki terasa
lebih cepat pegal dan capek.
5. Jika mulai terasa capek atau pegal, maka istirahatlah
sejenak dan bisa sambil memijat kaki untuk membuat otot jadi rileks. Tapi
sebaiknya jangan terlalu lama beristirahat, karena otot yang sudah panas bisa
menjadi dingin kembali dan itu membuat kaki terasa lebih pegal atau capek.
Jika diketahui akan menempuh perjalanan kaki yang cukup
jauh, tak ada salahnya untuk mulai latihan jalan beberapa waktu sebelumnya agar
melatih otot kaki.
Mendaki gunung adalah bagian dari olah raga ringan, yg
juga ekstrem yaitu berjalan.
Selain menyenangkan bagi yang menyukainya, juga banyak
hal yang bisa di ambil hikmahnya. Karena dengan metode berjalan, maka
penguasaan tehnik berjalan yang benar layak di kuasai terlebih dahulu. Berjalan
di gunung tentu berbeda dengan berjalan di lapangan pasar malam atau dari kamar
menuju ruang makan, apalagi di Mall.
Di gunung anda harus berjalan dengan beban (ransel) di
punggung, melintasi lembah, mendaki tebing, menuruni ceruk-ceruk yang dalam,
atau meniti punggung - punggung gunung yang tipis. Dengan medan seperti itu
ditambah dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di
gunung adalah mutlak.
Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam
berjalan digunung. Dasar dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal
pertama yang mesti diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah - langkah kecil,
jangan memaksakan kaki untuk melangkah terlalu lebar. Langkah - langkah yang
terlalu lebar menyebabkan berat badan sering kali ditunjang oleh satu kaki
saja, karenanya keseimbangan badan pun gampang goyah.
Dengan langkah kecil, berat badan anda dapat ditunjang
secara mantap oleh kedua kaki. Ingat, kaki bukan hanya menahan berat badan,
tapi telah ditambah dengan berat beban yang ada didalam ransel. Dengan langkah
- langkah yang kecil, gerakan nafas lebih teratur, dan ini merupakan cara yang
tepat untuk menghemat tenaga.
Seorang pendaki secara umum berjalan lebih lambat
ketimbang pejalan kaki biasa. Dia berjalan cukup lambat dengan langkah -
langkah yang kecil. Kalau kita sukar berbicara dengan teman disebelah karena
nafas yang tidak teratur lagi, itu suatu pertanda bahwa anda berjalan terlalu
cepat. Kendati lambat, tetapi berjalanlah dengan irama yang tetap. Lebih baik
berjalan lambat dengan istirahat yang sedikit, daripada berjalan cepat tetapi
dengan istirahat yang lebih banyak pula.
Bagi pendaki berpengalaman, berjalan 2 atau 3 jam tanpa
istirahat merupakan hal yang biasa. Tentu saja dibutuhkan kekuatan dan stamina
yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit.
Akan tetapi, sebagai ukuran minimal boleh dikatakan bahwa berjalan 1 jam dengan
istirahat 10 menit adalah normal.. tentu saja dalam hal ini tingkat kecuraman
medan juga menjadi bahan pertimbangan
Ketika istirahat, duduklah dengan kaki yang melonjor
lurus sedikit diatas badan untuk mengembalikan darah supaya mengalir normal,
karena ketika berjalan seluruh darah telah turun dan terpusat di kaki. Teguklah
sedikit minuman dan makanlah beberapa potong makanan kecil. Usahakan agar tidak
beristirahat ditempat yang berangin, karena udara dingin dapat mengerutkan otot
yang sedang beristirahat.
Jangan terlalu lama beristirahat, sayang otot - otot kaki
yang sudah panas dan kencang nanti mengendur dan membutuhkan pemanasan lagi.
Apabila dirasakan anda membutuhkan istirahat setiap setengah jam atau kurang,
maka hal itu merupakan pertanda anda terlalu capai dan lemah. Maka sebaiknya anda
mengambil istirahat panjang, kalau perlu dengan mendirikan tenda atau
pelindung.
Pilihlah lokasi istirahat yang baik, secara psikologis
lebih menguntungkan kalau anda memilih lokasi di bagian yang paling tinggi.
Dari tempat ini akan tampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangi
perasaan lelah setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk
mengembalikan tenaga, kalau perlu dimasak terlebih dahulu agar hangat dan
segar. Ada baiknya memakan sedikit garam untuk menghindarkan keram, karena
banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya kadar garam dalam tubuh.
Ketika anda berjalan, perhatikan betul medan yang
dihadapi. Kalau melewati medan yang penuh kerikil atau batu-batu tajam, harap
berhati - hati karena kaki mudah tergelincir kalau ceroboh. Tidak berbeda
apabila anda harus melintasi medan yang berbatu - batu besar dan bulat seperti
batu - batu disungai misalnya. Anda harus melintasinya dengan melompat dari
satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerakan yang sedemikian rupa cepatnya
sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat bergulir, tetapi anda sudah
melompat ke batu yang lain.
Cara ini tentu saja berbahaya bila anda sudah lelah. Cara
lain yang lebih aman ialah dengan menaiki satu persatu batu tersebut,perlahan -
lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan dipijak, agar tak gampang
bergulir nanti. Cara mana yang sebaiknya dipakai, ini tergantung pada
pengalaman dan tingkat kelelahan anda. Medan yang berumput dan terjal
seringkali membahayakan, lebih - lebih ketika basah karena embun atau hujan.
Pendaki yang tidak berhati - hati akan mudah tergelincir, terutama bila memakai
sepatu yang Solnya terbuat dari kulit atau kurang ber ”kembang”. Demikian juga
dengan medan yang becek dan berlumpur, licin dan berbahaya.
Jangan percaya pada pohon - pohon kecil di pinggir tebing
atau jalur pendakian. Pohon - pohon ini seringkali tak cukup kuat untuk menahan
bobot manusia, sehingga gampang tercabut bila anda mencoba untuk menjadikannya
sebagai tumpuan badan. Batang - batang pohon itu banyak pula yang lapuk, lalu
patah ketika anda mencekalnya dan menahan beban di situ. Kalau tidak yakin
betul, pakai pohon - pohon itu untuk keseimbangan badan saja, jangan untuk
menahan badan.
Mendaki dilereng gunung dengan tanah yang berpasir lebih
sukar dari pada di tanah yang keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir itu
akan melorot ke bawah. Anda kadang - kadang perlu menyepakkan atau menendangkan
kaki kedalam tanah berpasir itu agar tidak melorot lagi. Orang ke 2 dan
seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah lelah,
karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih kompak dan keras.
Berjalan di atas punggung sebuah tebing yang tipis dengan
jurang menganga di kiri dan kanan merupakan kondisi kritis yang membutuhkan tehnik
tersendiri untuk melewatinya. Angin kencang yang acap kali meniup akan
menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan - gerakan yang
membahayakan, misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras - keras.
Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi
tetap dengan irama yang teratur dan tidak kaku. Jangan memotong lintasan yang
sudah ada. Jalan setapak yang ada digunung memang berkelok - kelok, tetapi
lintasan itu biasanya mengikuti kontur alam sehingga menjadi tidak terlalu curam.
Memotong lintasan berarti merusak jalan setapak yang
sudah ada. Biasanya, jalan yang memotong itu lebih curam dan lebih sukar di
lalui. Biarlah berjalan sedikit melingkar, tetapi tenaga tak terlampau
terkuras, ketimbang mengikuti lintasan ”potong kompas” tersebut. Ikutilah
lintasan - lintasan yang telah ada dengan seksama. Hafalkan ciri - ciri yang
khas pada setiap lintasan itu, mana tahu akan berguna kalau anda kehilangan
arah dalam perjalanan nanti. Berjalanlah secara zig - zag pada medan curam sekali,
ini akan sangat membantu dalam mengatur nafas dan irama langkah kaki.
Medan yang berhutan lebat sering kali menghilangkan
lintasan - lintasan yang sudah ada. Kalau terpaksa harus membuka jalur,
mulailah dengan hati-hati sekali. Pastikan terlebih dahulu posisi anda didalam
peta sebelum membuka jalur, lalu tetapkan lintasan yang akan di pakai. Gunakan
golok atau parang untuk menebas duri yang menghalangi. Lakukan tebasan
sesedikit mungkin, kalau bisa di sibak dengan tangan atau didorong dengan
badan, kenapa harus ditebas? Lagipula cara ini lebih menghemat tenaga.
Salam Petualang!
Salam Lestari Rimba… Salam Lestari!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar