Selasa, 07 Februari 2017

Kehadiran Media Sosial Bagi Pendaki, Gunung dan Produsen Gear Pendakian: Berkah atau Kutukan?

Berkat kehadiran media sosial (medsos) seperti facebook, twitter, instagram, linkedin, path dan medsos lainnya denyut nadi pergerakan dunia pendakian menjadi semakin semarak dan bahkan bisa dikatakan menjadi booming. Dunia pendakian kini tidak lagi sepi. Istilah lonely mountain sepertinya sudah hilang, terlupakan dan terkubur hidup-hidup. Perjalanan ke gunung untuk mencari hikmah, kesunyian dan kesendirian menjadi sesuatu yang sulit didapatkan. Terlebih pada akhir pekan atau libur panjang.

Postingan di medsos baik berupa keindahan alam, keunikan flora dan fauna, pengalaman dengan tantangannya (petualangan) dan lain sebagainya sukses menghipnotis banyak kalangan untuk bergeser dari mall, pantai, museum, café, club dan lain-lain menuju ke gunung dan belantara. Memikat para ahli backpacker dari kota-kota, gang-gang dan lorong-lorong untuk berhijrah ke puncak-puncak, tebing-tebing, ngarai-ngarai, lembah-lembah, jurang-jurang dan belantara. Medos sukses menggeser dunia pendakian dari sesuatu kegiatan yang anti mainstream menjadi suatu aktivitas yang umum. Medsos berhasil membuat pendaki yang mendaki sebelum jaman Medsos terhenyak dan gagu melihat kenyataan orang ke gunung secara berbondong-bondong seperti bermigrasi dari desa ke kota. Antara senang dan gundah-gulana karena menyaksikan keramaian manusia yang bahagia dan secara bersamaan melihat sampah dengan ragam jenisnya berserakan dimana-mana. Antara meradang hingga riang gembira melihat secara paralel eksistensi kemanusiaan begitu mendalam, namun filosofi agung pendakian menjadi tak tentu arah dan keimanan terhadap gunung dan belantara sebagai tempat dimana udara paling murni bersemayam dan segala definisi hidup terurai terancam ditinggalkan. Inilah ketika berkah dan kutukan bersatu seperti dua sisi mata uang. Tak terpisahkan!
Namun, sebagaimana keimanan para pendaki sejati bahwa gunung dan belantara berawal dari sesuatu yang asing dan ekslusif, sehingga nanti pada saatnya akan kembali menjadi hening dan aneh. Entah kapan!

Selain dampak kehadiran medsos terhadap pendaki dan gunung, medsos juga diyakini menjadi pemicu pergeseran dan mungkin juga revolusi dunia pendakian dari sisi peralatan (gear). Para produsen turut terbantu dengan adanya media sosial dalam perlombaan teknologi (desain, bahan dan jahit), distribusi maupun pemasaran. Terjadi saling susul-menyusul produk outdoor dengan teknologi terkini. Medos menyajikan berbagai referensi bagi produsen terkait produk outdoor yang unggul dan diminati.  Pujian dan kritikan terhadap produk outdoor bertebaran di wall akun pribadi dan group. Review dan esai terkait produk tersaji dengan melimpah ruah. Pengalaman menggunakan produk outdoor langsung di-share saat itu juga sehingga memudahkan produsen dan calon konsumen untuk mendapatkan struktur preferensi terkait produk. Menemukan kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan dari produk yang ada di pasar.
Terima kasih Medos. Jasamu abadi!!!
 

Tidak ada komentar: