Sabtu, 18 Februari 2017

"Penafsir Gunung dan Belantara"

Memulai laku menjadi Penafsir Gunung dan Belantara harus dengan landasan niat yang lurus. Niat yang ditujukan untuk mengoptimalkan kinerja dulur kembar papat, kakang kawah dan adi ari-ari serta menemukan dirinya sendiri (pancer) untuk menyempurnakan penghambaannya kepada Sang Pencipta. Dengan demikian (niat tersebut) apabila di kemudian hari ada cibiran, tiada perhatian, dan lingkungan yang tidak mendukung maka laku tak akan berubah dan hati tak akan kecewa dan kemudian mundur dari laku!

Kekuatan niat teraktivasi dengan melafadzkannya, meneriakkannya sehingga menjadikan sendi, otot dan tulang serta aliran darah menjadi berdaya juang!

Niat menjadi penentu.

Mari menjadi Penafsir Gunung dan Belantara dengan niat "menyempurnakan kehambaan dengan cara mendaki gunung dan menempuh belantara".

-Puncak Rengganis, Pegunungan Iyang (Argopuro)-
 

Tidak ada komentar: