Senin, 04 November 2013

Sabtu-Minggu, 9 - 10 Mei 2009 untuk Rafting di Songa Probolinggo dan Camping di Pet Bocor Tretes Pasuruan

Teman kantor mempertanyakan masa depanku ketika kejenuhan menyelimuti materi pembicaraan kami.
Ya, setiap menanyakan dengan cara apa aku melewati waktu luang dan meluangkan waktu untuk apa maka jawabanku hanya satu yaitu bergumul dengan alam apalagi itu Gunung
dan Belantara. Dan waktu luang Sabtu-Minggu, 9 - 10 Mei 2009 ku akan meluang waktu dengan alam via Rafting di Pekalen Probolinggo Songa Adventure dan Camping di Pet Bocor Tretes Pasuruan.

Aku ingin mewujudkan moto hidupku "Mewakafkan sisa hidup ini (waktu dan rejeki) untuk alam".

Untuk pertama kalinya aku Rafting.


Sebenarnya aku telah sering menonton acara televisi yang menayangkan acara Rafting namun sementara waktu aku masih berpendapat bahwa kurang seru kalau hanya bermain air seperti itu e e e. Kecipak-kecipuk main air. Mirip sewaktu aku masih kecil dulu hahahaa. Apalagi budget yang dibutuhkan juga lumayan.

Sabtu pagi setelah semalam menginap di rumah Om Jawul kami telah berada di atas bus
Rombongan PLN Mojosari meluncur ke lokasi rafting yaitu di Sungai Pekalen (Kalau tidak salah sebut) Probolinggo. Aku sungguh terharu melihat keakraban keluarga besar PLN Mojosari ini dan sangat senang sekali ternyata banyak yang suka bergumul dengan kegiatan alam.
Dalam hatiku berkata, "Aku menemukan keluarga besarku". Pukul 10.30 sampai di
basecamp Songa Adventure.

Pembagian kelompok per perahu karet dilakukan oleh Pak Udin
(Manager) dan Om Jawul. Per perahu karet diisi 5 sampai 6 orang. Aku ikut bergabung dalam kelompoknya Om Jawul yang diisi 6 orang: Om Jawul, Ayub, Lenny, Wenny, Freddy (kira-kira 7 tahun) dan aku sendiri.

Untuk sampai di lokasi perahu karet kami menempuh perjalanan 7 Km dengan colt bak
terbuka. Kemudian jalan kaki sejauh 750 m untuk sampai di tepi sungai.

Akhirnya apa yang kami nanti-nantikan tiba. Kami telah duduk di atas perahu karet lengkap dengan perlengkapan tempur kami: Helm, Jaket Pelampung dan Dayung. Om Jawul dan Ayub berada di posisi striker. Aku dan Freddy sebagai midfielder
(pemain jangkar hahahaa). Di Belakang ada Lenny dan Wenny. Dan sebagai Guide-nya ada Bang Dul yang siap memberikan aba-aba.

Iwow, Iwow!!!!!!!!!!!!
Dan begitu perahu karet diluncurkan kami begitu ceria seperti balik ke masa kanak-kanak lagi bahkan mengalahkan Freddy yang asli masi
h kanak-kanak e e e. Setiap melewati jeram kami akan teriak-teriak.
Aku dan Freddy kompakan dengan teriakan "Iwow, Iwow!!!!!!!!!!!!". Wah-wah ternyata mengasyikkan Rafting ya. Aku bisa merasakan sensasi ketika perahu karet menabrak bebatuan dengan keras persis seperti ketika aku tabrakan sepeda motor tetapi kali ini aku tidak perlu merasa khawatir akan terjadi kenapa-kenapa.

Setelah melewati berkali-kali jeram maka tibalah kita di jeram yang menjadi maskot dimana untuk melewati jeram ini kita harus jongkok di dalam perahu karet dan berpegangan tali yang diistilahkan kita harus 'Boom'. E e e, setelah lolos dari jeram ini kita tiba di pemberhentian untuk istirahat dan ternyata pelayanan dari pihak EO-nya cukup istimewa kita disambut kelapa segar dan gorengan yang disebut 'jemblem'
dari ketela/singkong dimana didalamnya ada kembang gulanya yang masih hangat.

Semua ku lihat begitu ceria dan berlomba-lomba menghabiskan sajian yang ada sedangkan aku dan Ayub berkolaborasi untuk mengabadikan momen yang ada dan juga bernarsis ria e e e.

Akhirnya acara Rafting selesai dan aku harus berganti setting dan cerita karena teman-teman 'alam'ku
yang lain telah menunggu di Tretes tepatnya di Pet Bocor untuk bercamping ceria. Aku sampai di Pos Perijinan Tretes jam 20.30 WIB. Tidak lama kemudian hujan turun dengan deras sehingga aku menunda untuk naik ke Pet Bocor dimana Hendy, gemblung, Slamet dan kawan-kawan telah menunggu. Akhirnya 21.30 WIB hujan berganti gerimis sehingga aku bisa menuju ke Pet Bocor apalagi pemilik warung di Pet Bocor juga mau kesana sehingga aku tidak perlu jalan kaki (nebeng motoran dari perijinan ke pet bocor) ee.

Malam ini kita habiskan dengan bicara ngalor-ngidul ga jelas jluntrungnya tetapi semua terkait dengan kecintaan kita terhadap alam dan kemanusiaannya. Akhirnya di tengah malam badan tidak kuat juga menahan dingin dan aku memutuskan tidur di gubuk yang basah oleh air hujan.

Esok paginya semua berkumpul lagi dan ketambahan kawan yang menyusul dan baru tiba dinihari tadi dan membicarakan lagi segala yang ada di isi kepala yang terkait dengan gunung dan belantara . Oh Tuhan ampunilah aku yang belum bisa melakukan aksi nyata dalam kecintaan pada alam ini.
Tiada yang mampu mengalahkan kebahagiaanku bila alam menjadi titik. Tentunya bersama keluarga yang akan kubangun nanti.


Tidak ada komentar: