Selasa, 14 Oktober 2008

Proporsi

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis,
dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem
keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima
kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil
apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak
terbantahkan (Edensor, Andrea Hirata).

Diinterpretasikan dari pemikiran agung
Harun Yahya

Itulah proporsi. Jika dilihat secara parsial maka dalam jumlah besar akan berada dalam
kekecewaan namun ketika kita memahami secara simultan maka akan terlahir kebijakan
dari buhul-buhul hati ini. Karena grand total dari proporsi adalah angka 1.

Suatu saat tercipta sebuah cerita tentang seseorang yang 0,9 sepanjang hidupnya penuh dengan
kekalutan. Namun di suatu saat yang berbeda terdapat hal yang berlainan dimana kehidupan
seseorang dengan 0,1 kekalutan. Ini prinsip keseimbangan, hukum kekekalan dua sisi yang
hanya dapat dipahami melalui prinsip proporsi.

Subsistem-subsistem inilah yang ada dalam keteraturan kehendak Tuhan sehingga prinsip
kebetulan benar-benar pemahaman yang sangat keliru karena proporsi setiap kejadian telah
ditentukan oleh Sang Pencipta Yang Maha Teliti.

Namun Tuhan menciptakan ambiguitas terhadap makna proporsi. Proporsi diciptakan menjadi
kata yang penuh dengan ribuan sayap sehingga setiap pribadi akan memiliki persepsi
proporsi yang berlain dengan pribadi yang lain.

Tangis bisa representasi dari sedih dan senang
Tawa pun bisa mewakili perasaan yang terguncang
Kegilaan pun ternyata adalah puncak-puncak pemahaman hidup sehingga definisi-definisi hidup
begitu mudah terlahir melalui teriakan-teriakan gila
Dan proporsi berada dalam barisan terdepan

Cara pandang yang berbeda terhadap proporsi akan menciptakan suatu tindakan yang berlainan
pada masing-masing individu. Meski sejatinya proporsi selalu bermakna positif dan penuh sifat
konstruktif. Namun seringkali disikapi dengan cara negatif dan desdruktif (cenderung merusak
diri dan orang lain).

proporsi hidupku:
1. Kesedihan : 0,15
2. Kebahagiaan : 0,65
3. Kesunyian : 0,1
4. Keramaian : 0,1
proporsi yang ideal

Tidak ada komentar: