Dan seandainya saya benar-benar mati
karena mendaki gunung. Entah karena jantungan lihat pendaki wanita secantik dan seseksi Katy Perry, jatuh ke jurang,
tersembur gas beracun, mati kedingingan karena lupa tidak membawa sleeping bag (SB) dan si gadis cantik enggan mentransfer kehangatan
(saya lebih baik mati kedinginan dari pada dihangatkan sesama pria, hohoho). Yang jelas tentu saya tidak akan bisa bikin
catatan/postingan di Group Penikmat Gunung dan Belantara (PGB) lagi. Tidak akan bisa menulis di www.pendakirewel.blogspot.com lagi. Tidak akan bisa
meluncurkan tulisan terbaru lagi dari hasil pendakian dan pemikiran nyleneh dan
nakal. Tidak akan bisa membalas komentar dimana pun akun saya berada. Nama saya
tinggal jadi keranda: Lelaki Penuh Dosa (Lapendos), seorang pendaki yang
meproklamirkan diri sebagai pendaki no. 1 (dosanya).
Saya tak tahu lagi bagamaina respon
orang-orang yang mengenal saya baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Saya
tidak tahu bagaimana respon orang-orang yang tidak pernah tahu sama sekali
dengan semua isu yang saya usung dan saya yakini bahwa animisme dan dinamisme-lah yang melestarikan
alam ini. Yang terbanyang oleh saya: Tangis ayah-ibu saya tercinta. Istri. Dan
tawa ria orang-orang yang mengutuk saya seperti penadah/cukong hasil hutan
ilegal, Pemegang KPH nakal, mungkin juga sesama pendaki yang mengutuk animisme
dan dinamisme yang saya yakini sebagai keyakinan pelestari alam ini.
Ndilalah sampai kini saya masih
hidup. Jadi bila tidak setuju dengan tulisan dan postingan saya sudah tentu
saya bisa langsung merespon argumentasi debat Anda selama akses internet
tersedia. Berperang. Berdiskusi. Tulisan/Potingan dibalas dengan
tulisan/postingan. Tentunya dengan cara cerdas dan tujuan yang mulia: Mencari
kebenaran dengan dialektika. Membuang jauh emosi dan kebencian jauh ke
belakang. Bersenggama dengan data, pengalaman praktis dan kemudian menemukan
bersama konstruk kebenaran adalah melebihi
nikmatnya bersenggama dengan 72 bidadari surga (kayak pernah saja hehehee). Kenapa
menulis, berposting ria dan berargumentasi di dunia maya? Jaman sekarang susah
buat mengalokasikan waktu buat kopdar atau mengikuti seminar bersama orang yang
sevisi dan sehati: PENIKMAT GUNUNG DAN BELANTARA hehehee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar